Kimia Organik SMK-SMAK Makassar 2016/2017
Selasa, 02 Mei 2017
Rabu, 08 Maret 2017
Selasa, 28 Februari 2017
Senin, 06 Februari 2017
Analisis Karbohidrat Metode Luff-Schoorl
Judul Penetapan : Penetapan
Kadar Karbohidrat Dalam Sampel Mie Instan
Hari \ Tanggal : Senin \ 09 Desember 2013
Dasar Prinsip : Prinsip
kerja cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadigula pereduksi. Pada
penetapan cara Luff, dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang
bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+
menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Kemudian
kelebihan CuO ditetapkan dengam cara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka
volume (ml) tio yang dibutuhkanuntuk menitar kelebihan Cu2+ dapat diketahui.
Selisih volume tioblanko-sample setara dengam jumlah mg glukosa yang terdapat
dalam sampel.
Tujuan Penetapan : Untuk mengetahui kadar karbohidrat suatu
sampel.
Reaksi
:
Landasan Teori :
KARBOHIDRAT
Karbohidrat secara sederhana dapat diartikan suatu senyawa yang terdiri
dari molekul-molekul karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan
hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbo-hidrat. Dalam tumbuhan senyawa ini dibentuk melaui
proses fotosintesis antara air (H2O) dengan karbondioksida (CO2)
dengan bantuan sinra matahari (UV) menghasilkan senyawa sakarida dengan rumus
(CH2O)n.
Ditinjau
dari segi gizi, karbohidrat merupakan segolongan senyawa-senyawa penting karena
merupakan sumber energi yang paling ekonomis dan paling tersebar luas. Bahan
pangan yang dihasilkan di dunia sebagian terbesar terdiri dari bahan pangan
yang kaya akan karbohidrat.
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya di industri pangan,
farmasi maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Diantara fungsi dan
kegunaan itu ialah sebagai sumber kalori atau energi, sebagai bahan pemanis dan
pengawet, sebagai bahan pengisi dan pembentuk, sebagai bahan penstabil, sebagai
sumber flavor (karamel), dan sebagai sumber serat bagi makhluk hidup.
Karbohidrat
adalah sumber energi utama bagi tubuh manusia. Manusia memenuhi kebutuhan
karbohidrat setiap harinya dari makanan pokok yang dikonsumsi, seperti dari
beras, jagung, sagu, ubi, dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan berarti
karbohidrat hanya terdapat pada golongan bahan makanan yang telah disebutkan di
atas, pada golongan buah dan beberapa jenis sayur dan kacang- kacangan juga
terdapat kandungan karbohidrat meskipun kandungannya tidak sebanyak golongan
serealia dan umbi (Apriyanto, 1999).
Karbohidrat
terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi dalam tiga
golongan, yaitu:
a.
Monosakarida,
karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan lagi.
Golongan ini yaitu glukosa dan fruktosa.
b.
Disakarida,
karbohidrat yang terdiri dari 2 molekul monosakarida. Golongan ini yaitu
sukrosa, maltosa dan laktosa.
c.
Polisakarida,
karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida. Golongan ini yaitu
patim glikogen dan selulosa.
Gula
adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan
oligosakarida, polimer. Untuk dapat mengetahui kandungan karbohidrat dalam
suatu bahan makanan dapat dilakukan berbagai macam uji kuantitatif. Pada
praktikum kali ini metode analisa kuantitatif karbohidrat yang dilakukan adalah
metode Luff Schoorl.Metode Luff Schoorl adalah
berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula-gula pereduksi
(semua monosakarida, laktosa dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi
monosakarida yang dapat mereduksikan Cu2+ menjadi Cu1+.
Reaksi yang terjadi dalam
metode Luff Schoorl :
O O
R – C – H + 2 Cu2+ + 4 OH- R – C –H
Gula reduksi Luff Schoorl
Cu2+ + 4 I- CH2I2 + I2
I2 + 2 NaS2 2 NaI + Na2S4O2
Sukrosa tidak memiliki sifat-sifat mereduksi,
karena itu untuk menentukan kadar sukrosa harus dilakukan inversi terlebih
dahulu menjadi glukosa dan fruktosa.
Dalam hal ini kadar sukrosa harus
diperhitungkan dengan faktor 0,95 karena pada hidrolisis sukrosa berubah
menjadi gula invert.
C12H22O11 + H2O → 2C6H12O6
Sukrosa gula
reduksi
Karbohidrat
yang terasuk ke dalam kelompok yang dapat dicerna adalah glukosa, fruktosa,
laktosa, maltosa dan pati.
Pati atau
amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk
putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan.
untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.
Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting (Hartati, 2002).
Penentuan
Karbohidrat dengan Metode Luff Schoorl
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff
Schoorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
R-CHO + 2 Cu2+Ã R-COOH + Cu2O
2 Cu2+ + 4 I-Ã Cu2I2 +
I2
2 S2O32- + I2Ã S4O62-
+ 2 I-
Monosakarida akan mereduksikan
CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan
dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang
dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3.
Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah Iodometri karena
kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar penetapan
kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2)
bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4)
dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida
berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2
yang setara jumlahnya dengan dengan banyaknya oksidator (Winarno 2007). I2
bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3
sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam
air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum,
maka penambahan amilum sebelum titik ekivalen.
Metode Luff Schoorl ini baik
digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat yang berukuran sedang. Dalam
penelitian M.Verhaart dinyatakan bahwa metode Luff Schoorl merupakan metode
tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.
Pada metode Luff Schoorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan penentuan Cu
tereduksi dengan I2 dan menggunakan prosedur Lae-Eynon (Anonim 2009).
Alat
: - Erlenmeyer
-
Pipet volum 25 ml
-
Pendingin tegak
-
Hot plate
-
Labu ukur 250 ml
-
Pipet tetes
-
Kertas saring
-
Pipet volume 10 ml
-
Buret
-
Pipet tetes
-
Corong
Bahan
: - Sampel mi instan
- HCl 3%
- NaOH
3,25%
-
Indikator PP
-
Aquadest
- Luff
- KI 30%
- H2SO4
25%
- Tio 0,1
N
-
Indikator kanji
Cara Kerja
:
1.
Ditimbang sampel
sebanyak 3,0069 gram ke dalam erlenmeyer
2.
Ditambahkan 25
ml HCl 3 %
3.
Dididihkan
selama 1,5 jam dengan pendingin tegak
4.
Dimasukkan ke
dalam labu ukur 250 ml
5.
Dinetralkan
dengan NaOH 3,25 % (indikator PP)
6.
Dihimpitkan
hingga 250 ml
7.
Disaring, lalu
diambil filtratnya
8.
Dipipet sebanyak
10 ml (filtrat) ke dalam erlenmeyer asah
9.
Ditambahkan 25
ml Luff dan 15 ml H2O
10.
Dididihkan
selama 10 menit dengan pendingin tegak lalu didinginkan
11.
Ditambahkan KI
30% sebanyak 10 ml dan 25 ml H2SO4 25%
12.
Dititrasi dengan
tio 0,1 N terstandarisasi dengan indikator kanji
13.
Dibandingkan
terhadap blanko
Kamis, 02 Februari 2017
Tugas 1 KOR (semester genap)
1. Jelaskan defenisi beberapa istilahh berikut :
a. Karbohidrat
= Suatu senyawa Organik dengan rumus umum Cn(H2O)n yang mengandung atom C dan Hidrat ( H2O) dimana jumlah atom C dan Hidrat sama .
b. Disakarida
= Senyawa Karbohidrat yang terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak yang apabila dihidrolisis oleh larutan asam dalam air akan terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
c. Polihidroksi aldopentosa
= Senyawa karbohidrat yang mengandung gugus aldehid yang mempunyai 5 atom karbon yang mngikat banyak gugus hidroksi.
d. Polihidroksi ketoheksosa
= Senyawa Karbohidrat yang mengandung gugus keton dengan jumlah atom carbon adalah 6 yang mengikat banyak gugus hidroksi.
2. Klasifikasikan monosakarida berikut ini ke dalam table penggolongan di bawah ini :
No
Klasifikasi Monosakarida
Berdasarkan Gugus Fungsi
Berdasarkan Jumlah Atom C
Aldosa
Ketosa
Triosa
Tetrosa
Pentosa
Heksosa
1
Glukosa
(aldoheksosa)
Fruktosa
(Ketoheksosa)
Gliserildehida
Eritrosa
Ribosa
Glukosa
2
Ribosa
(aldopentosa)
Dihidroksiaseton
dihidroksiaseton
Treosa
Liksosa
Fruktosa
3
Gliserildehida
Psicosa
Ketotriosa
Eritrulosa
Deoksiribosa
Idosa
4
Alosa
Sarbosa
Ketotetrosa
D-Arabinosa
Galaktosa
5
Altrosa
Targotosa
D-Xilosa
Manosa
6
Manosa
Eritrulosa
Deoksirinosa
Altrosa
7
Gulosa
Ribulosa
Alosa
8
idosa
Xylulosa
Talosa
9
Galaktosa
Ketotriosa
Psikosa
10
Talosa
Sarbosa
= Senyawa Karbohidrat yang mengandung gugus keton dengan jumlah atom carbon adalah 6 yang mengikat banyak gugus hidroksi.
2. Klasifikasikan monosakarida berikut ini ke dalam table penggolongan di bawah ini :
No
|
Klasifikasi Monosakarida
| |||||||
Berdasarkan Gugus Fungsi
|
Berdasarkan Jumlah Atom C
| |||||||
Aldosa
|
Ketosa
|
Triosa
|
Tetrosa
|
Pentosa
|
Heksosa
| |||
1
|
Glukosa
(aldoheksosa)
|
Fruktosa
(Ketoheksosa)
|
Gliserildehida
|
Eritrosa
|
Ribosa
|
Glukosa
| ||
2
|
Ribosa
(aldopentosa)
|
Dihidroksiaseton
|
dihidroksiaseton
|
Treosa
|
Liksosa
|
Fruktosa
| ||
3
|
Gliserildehida
|
Psicosa
|
Ketotriosa
|
Eritrulosa
|
Deoksiribosa
|
Idosa
| ||
4
|
Alosa
|
Sarbosa
|
Ketotetrosa
|
D-Arabinosa
|
Galaktosa
| |||
5
|
Altrosa
|
Targotosa
|
D-Xilosa
|
Manosa
| ||||
6
|
Manosa
|
Eritrulosa
|
Deoksirinosa
|
Altrosa
| ||||
7
|
Gulosa
|
Ribulosa
|
Alosa
| |||||
8
|
idosa
|
Xylulosa
|
Talosa
| |||||
9
|
Galaktosa
|
Ketotriosa
|
Psikosa
| |||||
10
|
Talosa
|
Sarbosa
| ||||||
3. Gambarkan salah satu struktur molekul model fisher monosakarida berikut ini :
b. Polihidroksi D-ketopentosa
3. Gambarkan salah satu struktur molekul model fisher monosakarida berikut ini :
4. Tentukan jumlah atom C kiral pada :
a. Polihidroksi L-aldotriosa
b. Polihidroksi D-ketopentosa
c. Polihidroksi L-aldoheksosa
d. Polihidroksi D-ketotetrosa
5. Prediksi jumlah isomer optik struktur D-yang dapat terbentuk dari polihidroksi Aldoheksosa
6. Gambarkan stuktur molekul model haworth L-aldoheksosa ( 8 molekul)
7. Rumus Howerth L- aldoheksosa
Langganan:
Postingan (Atom)