Selasa, 28 Februari 2017

Tugas 3

    Klasifikasi Asam Amino

    1. Non Polar

    2. Polar

    3. Aromatis



    4. Asam

    5. Basa



Senin, 06 Februari 2017

Analisis Karbohidrat Metode Luff-Schoorl

Judul Penetapan         :        Penetapan Kadar Karbohidrat Dalam Sampel Mie Instan 

Hari \ Tanggal            :        Senin \ 09 Desember 2013
Dasar Prinsip            :        Prinsip kerja cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadigula pereduksi. Pada penetapan cara Luff, dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi  akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan CuO ditetapkan dengam cara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka volume (ml) tio yang dibutuhkanuntuk menitar kelebihan Cu2+ dapat diketahui. Selisih volume tioblanko-sample setara dengam jumlah mg glukosa yang terdapat dalam sampel.
Tujuan Penetapan         :      Untuk mengetahui kadar karbohidrat suatu sampel.
Reaksi                         :     
Landasan Teori            :
KARBOHIDRAT
Karbohidrat secara sederhana dapat diartikan suatu senyawa yang terdiri dari molekul-molekul karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat (H2O) sehingga dinamakan karbo-hidrat. Dalam tumbuhan senyawa ini dibentuk melaui proses fotosintesis antara air (H2O) dengan karbondioksida (CO2) dengan bantuan sinra matahari (UV) menghasilkan senyawa sakarida dengan rumus (CH2O)n.
Ditinjau dari segi gizi, karbohidrat merupakan segolongan senyawa-senyawa penting karena merupakan sumber energi yang paling ekonomis dan paling tersebar luas. Bahan pangan yang dihasilkan di dunia sebagian terbesar terdiri dari bahan pangan yang kaya akan karbohidrat.
Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya di industri pangan, farmasi maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Diantara fungsi dan kegunaan itu ialah sebagai sumber kalori atau energi, sebagai bahan pemanis dan pengawet, sebagai bahan pengisi dan pembentuk, sebagai bahan penstabil, sebagai sumber flavor (karamel), dan sebagai sumber serat bagi makhluk hidup.
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh manusia. Manusia memenuhi kebutuhan karbohidrat setiap harinya dari makanan pokok yang dikonsumsi, seperti dari beras, jagung, sagu, ubi, dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan berarti karbohidrat hanya terdapat pada golongan bahan makanan yang telah disebutkan di atas, pada golongan buah dan beberapa jenis sayur dan kacang- kacangan juga terdapat kandungan karbohidrat meskipun kandungannya tidak sebanyak golongan serealia dan umbi (Apriyanto, 1999).
Karbohidrat terdiri dari bermacam-macam dan menurut ukuran molekul dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
a.       Monosakarida, karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya dan tidak diuraikan lagi. Golongan ini yaitu glukosa dan fruktosa.
b.      Disakarida, karbohidrat yang terdiri dari 2 molekul monosakarida. Golongan ini yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
c.       Polisakarida, karbohidrat yang terdiri dari banyak molekul monosakarida. Golongan ini yaitu patim glikogen dan selulosa.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, polimer. Untuk dapat mengetahui kandungan karbohidrat dalam suatu bahan makanan dapat dilakukan berbagai macam uji kuantitatif. Pada praktikum kali ini metode analisa kuantitatif karbohidrat yang dilakukan adalah metode Luff Schoorl.Metode Luff Schoorl adalah berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula-gula pereduksi (semua monosakarida, laktosa dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereduksikan Cu2+ menjadi Cu1+.
Reaksi yang terjadi dalam metode Luff Schoorl :
O                                                                     O
R – C – H  +  2 Cu2+  +  4 OH-           R – C –H                                                        
Gula reduksi Luff Schoorl
            Cu2+   +  4 I-                CH2I2  +  I2
            I2  +  2 NaS2                2 NaI  +  Na2S4O2
                        Sukrosa tidak memiliki sifat-sifat mereduksi, karena itu untuk menentukan kadar sukrosa harus dilakukan inversi terlebih dahulu menjadi glukosa dan fruktosa.
                        Dalam hal ini kadar sukrosa harus diperhitungkan dengan faktor 0,95 karena pada hidrolisis sukrosa berubah menjadi gula invert.
            C12H22O11        +          H2O             2C6H12O6
            Sukrosa                                   gula reduksi
Karbohidrat yang terasuk ke dalam kelompok yang dapat dicerna adalah glukosa, fruktosa, laktosa, maltosa dan pati.
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan.
untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting (Hartati, 2002).
Penentuan Karbohidrat dengan Metode Luff Schoorl
Pengukuran karbohidrat yang merupakan gula pereduksi dengan metode Luff Schoorl ini didasarkan pada reaksi sebagai berikut :
R-CHO + 2 Cu2+à R-COOH + Cu2O
2 Cu2+ + 4 I-à Cu2I2 + I2                 
2 S2O32- + I2à S4O62- + 2 I-
Monosakarida akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu2O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I2. I2 yang dibebaskan tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3. Pada dasarnya prinsip metode analisa yang digunakan adalah Iodometri karena kita akan menganalisa I2 yang bebas untuk dijadikan dasar penetapan kadar. Dimana proses iodometri adalah proses titrasi terhadap iodium (I2) bebas dalam larutan. Apabila terdapat zat oksidator kuat (misal H2SO4) dalam larutannya yang bersifat netral atau sedikit asam penambahan ion iodida berlebih akan membuat zat oksidator tersebut tereduksi dan membebaskan I2 yang setara jumlahnya dengan dengan banyaknya oksidator (Winarno 2007). I2 bebas ini selanjutnya akan dititrasi dengan larutan standar Na2S2O3 sehinga I2 akan membentuk kompleks iod-amilum yang tidak larut dalam air. Oleh karena itu, jika dalam suatu titrasi membutuhkan indikator amilum, maka penambahan amilum sebelum titik ekivalen.
Metode Luff Schoorl ini baik digunakan untuk menentukan kadar karbohidrat yang berukuran sedang. Dalam penelitian M.Verhaart dinyatakan bahwa metode Luff Schoorl merupakan metode tebaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10%. Pada metode Luff Schoorl terdapat dua cara pengukuran yaitu dengan penentuan Cu tereduksi dengan I2 dan menggunakan prosedur Lae-Eynon (Anonim 2009).
Alat                                : - Erlenmeyer
                                        - Pipet volum 25 ml
                                        - Pendingin tegak
                                        - Hot plate
                                        - Labu ukur 250 ml
                                        - Pipet tetes
                                        - Kertas saring
                                        - Pipet volume 10 ml
                                        - Buret
                                        - Pipet tetes
                                        - Corong
Bahan                            : - Sampel mi instan
                                       - HCl 3%
                                       - NaOH 3,25%
                                       - Indikator PP
                                       - Aquadest
                                       - Luff
                                       - KI 30%
                                       - H2SO4 25%
                                       - Tio 0,1 N
                                       - Indikator kanji
Cara Kerja                    : 
1.                  Ditimbang sampel sebanyak 3,0069 gram ke dalam erlenmeyer
2.                  Ditambahkan 25 ml HCl 3 %
3.                  Dididihkan selama 1,5 jam dengan pendingin tegak
4.                  Dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml
5.                  Dinetralkan dengan NaOH 3,25 % (indikator PP)
6.                  Dihimpitkan hingga 250 ml
7.                  Disaring, lalu diambil filtratnya
8.                  Dipipet sebanyak 10 ml (filtrat) ke dalam erlenmeyer asah
9.                  Ditambahkan 25 ml Luff dan 15 ml H2O
10.              Dididihkan selama 10 menit dengan pendingin tegak lalu didinginkan
11.              Ditambahkan KI 30% sebanyak 10 ml dan 25 ml H2SO4 25%
12.              Dititrasi dengan tio 0,1 N terstandarisasi dengan indikator kanji
13.              Dibandingkan terhadap blanko

Kamis, 02 Februari 2017

Tugas 1 KOR (semester genap)

  

    1.  Jelaskan defenisi beberapa istilahh berikut :
    a.    Karbohidrat
      = Suatu senyawa Organik dengan rumus umum Cn(H2O)n  yang mengandung atom C dan Hidrat ( H2O) dimana jumlah atom C dan Hidrat sama .
    b.    Disakarida
      = Senyawa Karbohidrat yang  terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak yang apabila dihidrolisis oleh larutan asam dalam air akan  terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
    c.     Polihidroksi aldopentosa
      = Senyawa karbohidrat yang mengandung gugus aldehid yang mempunyai 5 atom karbon yang mngikat banyak gugus hidroksi.
    d.    Polihidroksi ketoheksosa

      = Senyawa Karbohidrat yang mengandung gugus keton  dengan jumlah atom carbon adalah 6 yang mengikat banyak gugus hidroksi.
    
   2. Klasifikasikan monosakarida berikut ini ke dalam table penggolongan di bawah ini :
No
Klasifikasi Monosakarida
Berdasarkan Gugus Fungsi
Berdasarkan Jumlah Atom C
Aldosa
Ketosa
Triosa
Tetrosa
Pentosa
Heksosa
1
Glukosa
(aldoheksosa)
Fruktosa
(Ketoheksosa)
Gliserildehida
Eritrosa
Ribosa
Glukosa
2
Ribosa
(aldopentosa)
Dihidroksiaseton
dihidroksiaseton
Treosa
Liksosa
Fruktosa
3
Gliserildehida
Psicosa
Ketotriosa
Eritrulosa
Deoksiribosa
Idosa
4
Alosa
Sarbosa
Ketotetrosa
D-Arabinosa
Galaktosa
5
Altrosa
Targotosa
D-Xilosa
Manosa
6
Manosa
Eritrulosa
Deoksirinosa
Altrosa
7
Gulosa
Ribulosa
Alosa
8
idosa
Xylulosa
Talosa
9
Galaktosa
Ketotriosa
Psikosa
10
Talosa
Sarbosa

   
   3. Gambarkan salah satu struktur molekul model fisher monosakarida berikut ini :
a.    Polihidroksi L-aldotriosa

b.    Polihidroksi D-ketopentosa
c.     Polihidroksi L-alL-aldoheksosa
 d.    Polihidroksi D-ketotetrosa


    4.  Tentukan jumlah atom C kiral pada :
a.    Polihidroksi L-aldotriosa

b.    Polihidroksi D-ketopentosa
c.     Polihidroksi L-aldoheksosa
d.    Polihidroksi D-ketotetrosa


5. Prediksi jumlah isomer optik struktur D-yang dapat terbentuk  dari polihidroksi Aldoheksosa


6Gambarkan stuktur molekul model haworth L-aldoheksosa ( 8 molekul)




7. Rumus Howerth L- aldoheksosa